1. PENGERTIAN STENOGRAFI
Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin.
2. PERKEMBANGAN STENOGRAFI
Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia.
Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara
tertentu, misalnya :
Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis
pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London )
Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis.
Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap.
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925.
Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah
ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata
pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng
merupakan sistem Nasional.
3. MANFAAT STENOGRAFI
Pelajaran stenografi adalah pelajaran skill atau keterampilan yang
kegiatannya berkisar pada kegiatan membaca dan menulis. Oleh karena itu
kegiatan-kegiatan menulis dan membaca tersebut harus sering dilakukan.
Karena tidaklah mungkin, apabila belajar stenografi itu hanya dilihat
dan dihafal saja. Siapa yang rajin membaca dan menulis maka akan
terampil mempraktekan pelajaran stenografi. Adapun manfaat dari belajar
stenografi ini adalah sebagai berikut :
Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa
sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
Untuk mencatat dikte.
Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang.
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.
4. TUJUAN STENOGRAFI
Dalam penggunaan bahasa Indonesia, namun, istilah abjad juga bisa merujuk kepada hurufAlfabet. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih, contoh huruf e dapat menggambarkan bunyi e dalam kata bebek, e dalam kata senang atau e dalam kata tega. Urutan abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z, terdiri dari 26 huruf.
Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau menyembunyikan
keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah informasi. Dalam
prakteknya, kebanyakan pesan disembunyikan dengan membuat perubahan
tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik
perhatian dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang
terlihat tidak berbahaya. Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada
kriptografi) dan pesan untuk disembunyikan. Orang yang menerima gambar
kemudian dapat menyimpulkan informasi terselubung dengan cara mengganti
kunci yang benar ke dalam algoritma yang digunakan.
1. Abjad
Abjad adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal. Hampir semua tulisan-tulisan Semitik tergolong abjad, misalkan abjad Fenisia, abjad Arab, abjad Ibrani, dan abjad Suryani. Bangsa Yunani yang mengadopsi abjad Fenisia menambahkan
beberapa lambang vokal ke dalam sistem tulisan mereka yang baru agar
tidak terjadi ambiguitas. Sistem tulisan itu disebut alfabet dan menurunkan alfabet Latin, Sirilik, dsb.Dalam penggunaan bahasa Indonesia, namun, istilah abjad juga bisa merujuk kepada hurufAlfabet. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih, contoh huruf e dapat menggambarkan bunyi e dalam kata bebek, e dalam kata senang atau e dalam kata tega. Urutan abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z, terdiri dari 26 huruf.
B. Huruf konsonan
Huruf Konsonan atau Huruf Mati
Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan hambatan atau halangan. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan hambatan atau halangan. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
C. Huruf vocal
Huruf Vokal atau Huruf Hidup
Huruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan. Jumlah huruf vokal ada 5, yaitu a, i, u, e, dan o.
Huruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan. Jumlah huruf vokal ada 5, yaitu a, i, u, e, dan o.

D. Huruf konsonan rangkap
Huruf Konsonan Rangkap
Gabungan dua huruf konsonan ada 4 buah dalam bahasa indonesia, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Contohnya : nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dam lain-lain.
Gabungan dua huruf konsonan ada 4 buah dalam bahasa indonesia, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Contohnya : nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dam lain-lain.
Pengertian Stenografi
Dan Manfaatnya
Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata
yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti
tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau
tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek
dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi
menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan
panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa
singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang
digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk
mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t
diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan
menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena
hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu
gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang
dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan
dengan menulis huruf latin.
PERKEMBANGAN STENOGRAFI
Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia.
Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara
tertentu, misalnya :
Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis
pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London )
Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878
dari Perancis.
Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul
oleh Gerard Schaap.
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun
1925.
Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah
ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata
pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng
merupakan sistem Nasional.
MANFAAT STENOGRAFI
Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya
dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa
dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber.
Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita
dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder,
handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan
mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik
untuk dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini
digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa,
atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang
bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi
menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini,
tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir
stenografi.
Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa,
dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat.
Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa
mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan
mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun.
Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa
sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
Untuk mencatat dikte.
Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis
berita dan mewawancarai orang.
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan
steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Pengertian Stenografi
Dan Manfaatnya
Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata
yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti
tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau
tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek
dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi
menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan
panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa
singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang
digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk
mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t
diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan
menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena
hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu
gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang
dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan
dengan menulis huruf latin.
PERKEMBANGAN STENOGRAFI
Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia.
Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara
tertentu, misalnya :
Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis
pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London )
Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878
dari Perancis.
Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul
oleh Gerard Schaap.
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun
1925.
Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah
ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata
pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng
merupakan sistem Nasional.
MANFAAT STENOGRAFI
Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya
dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa
dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber.
Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita
dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder,
handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan
mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik
untuk dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini
digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa,
atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang
bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi
menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini,
tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir
stenografi.
Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa,
dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat.
Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa
mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan
mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun.
Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa
sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
Untuk mencatat dikte.
Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis
berita dan mewawancarai orang.
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan
steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.h
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.h
Stenografi berasal dari
bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang
berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi
stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek.
Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat
sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan
tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya (
latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan (
sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk
menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata
yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4
gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno
hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau
symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena
pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis
steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf
latin.
PERKEMBANGAN STENOGRAFI
Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia.
Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara
tertentu, misalnya :
Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis
pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London )
Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878
dari Perancis.
Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul
oleh Gerard Schaap.
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun
1925.
Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah
ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata
pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng
merupakan sistem Nasional.
MANFAAT STENOGRAFI
Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya
dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa
dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber.
Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita
dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder,
handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan
mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik
untuk dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini
digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa,
atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang
bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi
menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini,
tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir
stenografi.
Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa,
dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat.
Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa
mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan
mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun.
Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa
sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
Untuk mencatat dikte.
Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis
berita dan mewawancarai orang.
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan
steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Stenografi berasal dari
bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang
berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi
stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek.
Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat
sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan
tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya (
latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan (
sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk
menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata
yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4
gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno
hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau
symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena
pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis
steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf
latin.
PERKEMBANGAN STENOGRAFI
Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia.
Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara
tertentu, misalnya :
Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis
pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London )
Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878
dari Perancis.
Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul
oleh Gerard Schaap.
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun
1925.
Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah
ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata
pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng
merupakan sistem Nasional.
MANFAAT STENOGRAFI
Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya
dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa
dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber.
Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita
dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder,
handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan
mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik
untuk dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini
digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa,
atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang
bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi
menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini,
tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir
stenografi.
Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa,
dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat.
Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa
mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan
mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun.
Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa
sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
Untuk mencatat dikte.
Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis
berita dan mewawancarai orang.
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan
steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Stenografi berasal dari
bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang
berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi
stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek.
Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat
sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan
tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya (
latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan (
sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk
menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata
yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4
gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno
hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau
symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena
pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis
steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf
latin.
PERKEMBANGAN STENOGRAFI
Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia.
Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara
tertentu, misalnya :
Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis
pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London )
Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878
dari Perancis.
Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul
oleh Gerard Schaap.
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun
1925.
Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah
ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata
pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng
merupakan sistem Nasional.
MANFAAT STENOGRAFI
Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya
dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa
dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber.
Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita
dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder,
handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan
mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik
untuk dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini
digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa,
atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang
bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi
menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini,
tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir
stenografi.
Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa,
dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat.
Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa
mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan
mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun.
Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa
sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
Untuk mencatat dikte.
Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis
berita dan mewawancarai orang.
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan
steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar